• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Heading 1 Here:Enter the heading 1 description here.Go to blogger edit html,find these words and replace it with your own description ...
  • Heading 2 Here:Enter the heading 2 description here.Go to blogger edit html,find these words and replace it with your own description ...
  • Heading 3 Here:Enter the heading 3 description here.Go to blogger edit html,find these words and replace it with your own description ...
  • Heading 4 Here:Enter the heading 4 description here.Go to blogger edit html,find these words and replace it with your own description ...
  • Heading 5 Here:Enter the heading 5 description here.Go to blogger edit html,find these words and replace it with your own description ...
  • SLIDE-1-TITLE-HERE

    Welcome to Blogger.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these text/sentences with your own descriptions.This theme is convert to Blogger by Premiumbloggertemplates.com.Download this template and more Premium Blogger Templates From PremiumBloggerTemplates.com...

  • SLIDE-2-TITLE-HERE

    Welcome to Blogger.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these text/sentences with your own descriptions.This theme is convert to Blogger by Premiumbloggertemplates.com.Download this template and more Premium Blogger Templates From PremiumBloggerTemplates.com...

  • SLIDE-3-TITLE-HERE

    Welcome to Blogger.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these text/sentences with your own descriptions.This theme is convert to Blogger by Premiumbloggertemplates.com.Download this template and more Premium Blogger Templates From PremiumBloggerTemplates.com...

  • SLIDE-4-TITLE-HERE

    Welcome to Blogger.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these text/sentences with your own descriptions.This theme is convert to Blogger by Premiumbloggertemplates.com.Download this template and more Premium Blogger Templates From PremiumBloggerTemplates.com...

Kamis, 10 Maret 2011

Perhatikan Muridmu, Bukan Dirimu..!!!!

Posted by STAIN PAREPARE On 23.52


Jika engkau mengajar, perhatikan muridmu, bukan dirimu. Fokusmu adalah bagaimana agar muridmu bisa memahami apa yang kausampaikan, bukan bagaimana agar engkau terkesan pintar di depan mereka. Engkau harus membuat mereka paham, sekalipun ekspresimu mungkin mengesankanmu seperti bodoh di depan orang-orang… Prestasimu adalah ketika mereka mengerti, bukan ketika engkau terlihat pintar…
Seorang pengajar kerap tergoda untuk menyampaikan semua yang ia tahu kepada murid-muridnya. Mungkin karena ingin dikesani pintar sehingga pantas menjadi guru. Mungkin juga karena tidak mengerti apa yang harus disampaikan dan apa yang tidak…

Godaan tersebut membuat para murid tidak jarang merasa sulit mencerna apa yang disampaikan. Sehingga muncul kesan bahwa sebuah pelajaran sulit. Dan jika itu terjadi, maka kesan sulit sebuah pelajaran sering muncul berkat gurunya yang menyampaikan sesuatu lebih dari seharusnya…
Sungguh…. Murid tidak membutuhkan guru yang terlihat pintar dengan menyampaikan semua yang ia ketahui kepada mereka.. Murid hanya membutuhkan guru yang bisa membimbing dan membuat mereka mengerti apa yang dipelajari dan bisa menerapkannya…. Jika seseorang bisa memenuhi hal ini, ia guru yang hebat….
Kepada murid-murid, jangan kausampaikan SEMUA YANG KAUTAHU –sebab hal itu akan membuat mereka tidak bisa mencerna pelajaranmu…. Tapi sampaikanlah apa yang sudah saatnya MEREKA BUTUHKAN…
Maka, perhatikan pemahaman muridmu, bukan citra dirimu….

(Adapted: ashoffmurtadha.com)

Bekerja dengan Hati

Posted by STAIN PAREPARE On 23.29


Ada orang yang bekerja dengan kepandaian dan pengetahuannya (head), ada pula yang mengandalkan koneksinya. Namun semua itu tidak menjamin bahwa mereka dapat menikmati pekerjaannya, sampai mereka bekerja dengan hatinya (heart). Selain bisa menikmati yang dikerjakan, bekerja dengan sepenuh hati hasilnyapun akan maksimal.

Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati. Dorongan hatilah yang menggerakkan pikiran, kemauan dan tindakan kita.

Bagaimana bekerja dengan hati ? Mulailah dengan lima langkah berikut ini :

1. Tetapkan tujuan dalam hati.
Banyak tujuan yang bisa kita temukan ketika bekerja, mungkin untuk mendapatkan uang, pengalaman, posisi atau gengsi dan beberapa tujuan lainnya. Namun dalam persaingan bisnis yang ketat dan di tengah kesulitan akibat berbagai krisis, mereka yang bekerja digerakkan oleh tujuan-tujuan mulia yang lahir dari hati nurani, seringkali bertahan dan meraih sukses.

2. Temukan kepuasan dalam hati.
Kepuasan finansial, kepuasan karir dan kepuasan-kepuasan lain yang bersifat fisik, tidak ada habisnya sehingga seringkali membuat orang lupa diri dan terjebak dalam penyimpangan-penyimpangan bisnis yang akhirnya menimbulkan persoalan besar. Pencarian kepuasan batin atau hati akan menjaga seseorang melakukan cara-cara yang benar dan aman dalam berbisnis.

3. Bekerja dengan ketetapan hati yang teguh.
Halangan terbesar dalam bekerja adalah kondisi mental hati kita. Kurang antusias, kalah sebelum berperang, perasaan kurang mood dan berbagai kondisi mental yang melemahkan lainnya akan menjadi penghalang kesuksesan kita. Jika kita yakin terhadap motivasi hati kita yang bersih dan yakin dengan tujuan-tujuan mulia dalam hati kita, maka apapun halangannya akan dapat kita atasi dengan ketetapan hati yang teguh.

4. Bangun team dengan kesehatian.
Tidak ada orang yang bisa sukses maksimal dengan bekerja sendirian. Bekerjasama dengan team maka kita dapat mencapai hasil lebih maksimal. Team yang kuat, utuh solid dan kompak, hanya bisa diwujudkan melalui kesehatian satu sama lain.

5. Bekerja dengan sepenuh hati.
Apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati, keseriusan, fokus dan totalitas akan menghasilkan kualitas prima. Kesuksesan selalu diraih oleh mereka yang bekerja dengan segenap hatinya.

Semoga bisa menjadi renungan untuk kita semua. 
Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam

Pesantren Sebagai Bengkel Kehidupan

Posted by STAIN PAREPARE On 10.29

Pendidikan pada Pesantren adalah pendidikan berciri khas Islam yang bertujuan mengembangkan manusia sesuai dengan fitrahnya untuk menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermanfaat, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan agar mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas. meskipun demikian tujuan utama pendidikan pesantren, namun tidak menjamin semua anak akan terdidik sesuai dengan tujuan yg ada, keberhasilan sebuah institusi pendidikan tidaklah mutlak diperankan oleh lembaga pendidikan tersebut, melainkan melalui proses dan kerjasama yg baik antara orang tua dan dewan guru semua.
banyak assumsi "jika telah mendaftarkan putera/i ke pesantren, maka kita selaku orang tua dapat menerima hasil yg baiknya" anggapan salah seperti ini hanya menciptakan orang tua mental terlalu percaya sehingga hilang rasa teliti pada perkembangan Anak. Banyak orang tua keliru menafsirkan peran pesatnren! sehingga setelah anaknya didaftarkan dan tinggal di pesantren maka lepaslah kewajiban orang tua atas anaknya, pesantren bukanlah bengkel yang siap mencetak bagus dan rapi, karna perannya sedikit sekali dibandingkan orang tua dan rumah (keluarga), tanpa dukungan orang tua maka sedikit sekali hasil yang diperoleh?

Jika anak sejak dini telah mendapatkan pendidikan Islam, Insya allah ia akan tumbuh menjadi insan yang mencintai Allah dan Rasul-nya serta berbakti kepada orengtuanya. Upaya dalam mendidik anak dalam naungan Islam sering mengalami kendala. Perlu disadari disini, betapa pun beratnya kendala ini, hendaknya orangtua bersabar dan menjadikan kendala-kendala tersebut sebagai tantangan dan ujian. Dalam mendidik anak setidaknya ada dua macam tantangan, yang satu bersifat internal dan yang satu lagi bersifat eksternal. Kedua tantangan ini sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sumber tantangan internal yang utama adalah orangtua itu sendiri. Ketidakcakapan orangtua dalam mendidik anak atau ketidak harmonisan rumah tangga. Sunatullah telah menggariskan, bahwa pengembangan kepribadian anak haruslah berimbang antara fikriyah (pikiran), ruhiyah (ruh), dan jasadiyahnya (jasad). Tantangan eksternal pun juga sangat berpengaruh dan lebih luas lagi cakupannya. Tantangan pertama bersumber dari lingkungan rumah. Informasi yang yang didapat melalui interaksi dengan orangtua Muslim dalam mendidik anak: Orang tua perlu memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan anak dan tujuannya. Banyak menggali informasi tentang pendidikan anak. Memahami kiat mendidik anak secara praktis.

Dengan demikian setiap gejala dalam tahap-tahap pertumbuhan anak dapat ditanggapi dengan cepat. Sebelum mentransfer ilai, kedua orang tua harus melaksanakan lebih dulu dalam kehidupan sehari-hari. Karena di usia kecil, anak-anak cerdas cenderung meniru dan merekam segala perbuatan orang terdekat. Bersegera mengajarkan dan memotivasi anak untuk menghafal Al-Quran. Kegunaannya di samping sejak dini mengenalkan Yang Maha Kuasa pada anak, juga untuk mendasari jiwa dan akalnya sebelum mengenal pengetahuan yang lain. Menjaga lingkungan si anak, harus menciptakan lingkungan yang sesuai dengan ajaran yang diberikan pada anak. Memang usaha mendidik anak tidaklah semudah membalik tangan. Perlu kesabaran dan kreativitas yang tinggi dari pihak orang tua. Simaklah perkataan Sayyid Qutb, yang mempunyai ayah sebagai panutannya: "Semasa kecilku, ayah tanamkan ketaqwaan kepada Allah dan rasa takut akan hari akhirat. Engkau tak pernah memarahiku, namun kehidupan sehari-harimu telah menjadi teladanku, bagaimana prilaku orang yang ingat akan hari akhir. Sumber : Al-Muslimun no.298, Jan 1995

Banyak orang tua yang tidak segan2 menyalahkan pesantren jika anaknya didapatkan tidak naik kelas, atau di keluarkan karena pelanggaran disiplin pondok. diantara otang tua ada yang belum siap menerima berita kegagalan anaknya, atau berita buruk lainnya tentang sibuah hatinya. atau raport anaknya banyak angka merah. mereka terlalu menaruh percaya kepada anaknya dengan pertimbangan dan analisanya masa lalu. sehingga orang tua yg demikian selalu menaruh curiga pada berita keburukan ttg anaknya. padahal pesantren yg di percayakannya bukanlah bengkel yg siap memperbaiki segala kerusakan.
seyogianyalah orang tua senantiasa menanamkan perhatian dan motivasi untuk keberhasilan buah hatinya. disamping hal telah disebutkan tadi, ada hal lain juga yg perlu di perhatikan oleh orang tua. orang tua tetap memegang peranan yang amat dominan, sebagaimana sabda Rasul SAW: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikannya nasrani, yahudi atau majusi." (Hr.Bukhari). Dalam mendidik anak orang tua hendaknya berperan sesuai dengan fungsinya, bila rusak, anak akan kehilangan identitas. Pembagian tugas dalam Islam sudah jelas, peran ayah tidak diabaikan, tapi peran ibu menjadi hal sangat penting dan menentukan. Semoga bermanfaat. Wallohu A'lam

Bahasa Arab itu Luar Biasa dan begitu Dahsyat..!!!

Posted by STAIN PAREPARE On 07.39

Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat istimewa, dan luar biasa. Tidak ada bahasa yang memiliki keistimewaan melebihi bahasa Arab. Satu-satunya bahasa yang menjadi bahasa sebuah Kitab Suci (Al-Quran) yang selalu terjaga keasliannya, adalah bahasa Arab. Kitab Suci lain bisa saja diturunkan dalam sebuah bahasa. Tetapi, Kitab Suci itu oleh penganutnya sudah dianggap sebagai Kitab Suci pula ketika diterjemahkan dalam bahasa kedua, ketiga, dan seterusnya. Namun tidak demikian dengan Al-Quran. Al-Quran adalah Kitab Suci yang berbahasa Arab. Ketika ia diterjemahkan dalam berbagai bahasa lain, maka terjemahannya itu bukanlah Al-Quran: Terjemahan itu hanya TERJEMAHAN AL-QURAN saja. Sedangkan Al-Quran-nya sendiri adalah Kitab Suci yang berbahasa Arab itu. Kitab Suci umat Islam adalah “QUR`AANAN `ARABIYYAN” –Al-Quran yang berbahasa Arab.
Sejak pertama kali diturunkan, Al-Quran adalah Kitab Suci yang berbahasa Arab. Ketika ia diajarkan kepada umat generasi pertama (para sahabat Nabi), ia juga disampaikan dengan bahasa Arab. Dan ketika ia disampaikan dari generasi Muslim ke generasi Muslim lainnya, ia tetap berbahasa Arab, sampai hari kiamat. Al-Quran tidak akan berubah, dan tidak akan menerima perubahan, bahkan satu huruf sekalipun. Apalagi perubahan bahasanya. Al-Quran tetap berbahasa Arab, dari awal ia diturunkan, hingga ia kembali lagi kepada Allah Swt. di surga kelak.
Itu artinya, bahasa Arab memang luar biasa, berbeda dengan bahasa lain di mana pun. Ia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki bahasa lainnya. Fakta bahwa ia menjadi bahasa dari sebuah Kitab Suci dari agama yang dibawakan oleh Nabi Terakhir saja, itu sudah menunjukkan keutamaannya yang luar biasa. Belum lagi bila kita ungkap detil-detil keunggulan bahasa Arab itu sendiri, yang sebagian sudah coba diungkap oleh para peneliti.
Al-Quran adalah Kitab Suci dari agama yang terakhir dan paling sempurna, yang diturunkan kepada Nabi akhir zaman yang paling utama. Sebagai Kitab Suci yang paling utama, tentu saja ia disiapkan oleh Allah Swt. secara utama pula. Karenanya, ketika kemudian Al-Quran diturunkan berbahasa Arab, itu artinya adalah bahwa Arab juga merupakan sebuah bahasa yang utama. Bahasa Arab dipilih sebagai bahasa Al-Quran karena ia memang layak menjadi Kitab Suci paling sempurna dan utama.
Ada yang beranggapan, bahwa bahasa Arab itu sebenarnya biasa saja, sama dengan bahasa-bahasa lain di dunia sepanjang sejarah. Yang membuatnya utama dan terhormat adalah karena ia menjadi bahasa sebuah kitab suci. Dan yang menjadi bahasa sebuah kitab suci, tidak hanya bahasa Arab.  Artinya, keutamaan yang dimiliki oleh bahasa Arab sama saja dengan keutamaan yang dimiliki bahasa-bahasa lain yang menjadi bahasa kitab suci. Seandainya ia tidak menjadi bahasa sebuah kitab suci, maka ia akan sama saja dengan ribuan bahasa lainnya. Begitu kurang lebih yang ia pikirkan.
Sekarang kita renungkan, jika memang bahasa Arab itu menjadi utama hanya karena ia digunakan menjadi bahasa Al-Quran, mari kita ajukan pertanyaan:mengapa Allah menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab, tidak dalam bahasa lain? Mungkin akan dijawab, “Ah itu khan karena Nabi yang membawanya berasal dari bangsa Arab.” Mari kita tanyakan lagi, “Lalu mengapa Allah mengutus Nabi terakhirnya dari kalangan bangsa Arab, tidak dari bangsa lain?” Apakah Allah menjadikan itu tanpa maksud? Sungguh, tidak ada perbuatan Allah yang sia-sia tanpa maksud; semua perbuatan-Nya terencana dan bermakna.
Dengan logika ini, maka ketika Dia menurunkan Al-Quran (anzala al-qur`an) dan menjadikan Al-Quran (ja`ala al-qur`an) berbahasa Arab, itu artinya karena di dalam bahasa Arab sendiri telah terkandung keutamaan yang luar biasa. Dan karena kandungan keutamaan yang luar biasa itulah maka bahasa Arab mendapatkan anugerah sebagai bahasa Al-Quran. Dan hanya ketika berbahasa Arab saja pulalah, Al-Quran disebut Al-Quran. Bila ia diterjemahkan ke bahasa lain, maka terjemahan itu hanya sebatas Terjemahan Al-Quran.
Diturunkannya Al-Quran dalam bahasa Arab tentu merupakan sebuah rencana Ilahi. Fakta itu tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Tidak mungkin juga jika alasannya adalah karena Nabinya berbangsa Arab. Singkat cerita, bahasa Arab dijadikan bahasa Al-Quran adalah karena bahasa itu secara intrinsik adalah unggul dan luar biasa. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw. yang berbangsa Arab itu dipilih menjadi nabi akhir zaman, penutup para nabi dan yang paling utama di antara mereka, juga karena beliau memiliki keunggulan yang luar biasa, yang tidak dimiliki oleh satu pun pribadi di berbagai belahan dunia, sepanjang sejarah. Dan keunggulan itu tidak beliau dapatkan dengan given begitu saja, melainkan beliau telah memperjuangkannya sejak kecil. Keunggulan itu telah beliau perjuangkan dalam waktu yang panjang, dan konsisten. Dan hasil dari perjuangan itu, Allah Swt. memilih dan mengangkat beliau sebagai Nabi Terakhir-Nya, bahkan menjadi pemimpin para nabi semua.
Alhasil, bahasa Arab itu luar biasa. Dan siapa pun akan merasakan keunggulan dan keluarbiasaannya ketika ia telah menguasai bahasa utama tersebut. Semoga bisa di jadikan renungan. Semoga bermanfaat. Wallohu a'lam bisshowab.

Jadilah Guru yang Hebat..!!!

Posted by STAIN PAREPARE On 07.28

Sebagai seorang Guru/dosen, tentulah kita harus menyadari tujuan profesi kita yang ideal. Yaitu dengan berusaha  menjadi profesional dan proporsional dalam aksinya. Muridmu tidak akan mendapat manfaat darimu jika engkau mengajari mereka hanya agar engkau terlihat pintar di depan mereka… Mengajar bukanlah menyampaikan kepada muridmu semua yang kau ketahui, melainkan menyampaikan kepadanya apa yang sudah saatnya ia butuhkan… Pemahaman muridmu harus lebih kau utamakan ketimbang kesan pintarmu di mata orang-orang yang melihatmu…
Maka mulailah mengajar dari sesuatu yang sangat sederhana dan mudah, dan tetap menyampaikannya dengan sederhana dan mudah pula…
Sungguh… Seorang murid tidak membutuhkan guru yang terlihat pintar dengan menyampaikan semua yang ia ketahui kepadanya… Murid hanya membutuhkan guru yang bisa membimbing dan membuatnya mengerti apa yang dipelajarinya dan bisa menerapkannya…. Seorang murid bahkan tidak peduli seberapa bodoh gurunya di mata orang-orang… Selagi gurunya itu bisa membuatnya paham dan menerapkan apa yang ia pahami, maka gurunya tersebut jauh lebih berharga dan hebat di matanya ketimbang orang paling pintar sedunia, yang tidak memberinya manfaat bagi pencerdasannya…
Dan guru yang hebat, adalah yang menjadikan sekecil apa pun ilmunya menghebatkan murid-muridnya…
Sungguh…. Seorang murid membutuhkan guru yang membuatnya mengerti, bukan yang ingin dimengerti…!

Oleh karna itu, jadilah guru yang hebat..!!!
Semoga bermanfaat. Wallohu a'lam bishowab

(adapted: http://ashoffmurtadha.com/)

Memimpin dengan Hati

Posted by STAIN PAREPARE On 07.11

Kepemimpinan adalah pengaruh. Kemampuan seseorang memengaruhi orang lain. Seorang pemimpin spiritual menyadari bahwa fokusnya bukan lagi terletak pada diri sendiri, tetapi pada orang-orang yang dipimpinnya. Ia adalah seorang pemimpin yang memerhatikan bagaimana orang lain dapat tumbuh, berkembang, dan mencapai visi bersama dengan nilai-nilai kehidupan yang disebarkan.
"Kita semua dilahirkan untuk suatu alasan, tetapi tidak semua kita menemukan sebabnya. Keberhasilan dalam kehidupan tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda dapatkan atau capai sendiri. Keberhasilan adalah apa yang Anda lakukan bagi orang lain." (Danny Thomas).
Sebagai pemimpin, Anda berkewajiban mendorong orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan, dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Jangan pernah bekerja sendirian. Tidak ada pemimpin tipe Lone Ranger. Jika Anda sendirian, Anda tidak sedang memimpin siapa pun!
Memimpin Orang Lain
Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan pemimpin adalah berusaha memimpin orang lain sebelum mengembangkan hubungan dengan mereka. Sementara Anda bersiap untuk mengembangkan orang lain, luangkanlah waktu untuk saling mengenal. Mintalah mereka berbagi cerita dengan Anda, temukanlah apa yang menggugah mereka, kekuatan dan kelemahan mereka, sifat-sifat mereka, impian-impian mereka, harapan mereka dalam pekerjaan dan sebagainya. Itu akan mengembangkan hubungan Anda dengan cara yang tidak pernah ada sebelumnya.
William Wolcott berkunjung ke New York pada 1924, dan membuat catatan perjalanan. Saat berada di kantor sahabatnya, tiba-tiba ia mendapatkan ilham untuk membuat sketsa. Ia segera meminta secarik kertas yang ada di meja sahabatnya itu. “Bisakah saya memintanya? Sahabatnya menjawab, “Itu bukan kertas sketsa, itu hanya kertas pembungkus biasa.” Karena tidak ingin kehilangan ilham, Wolcott mengambil kertas pembungkus tersebut dan berkata,”Tidak ada yang biasa-biasa saja jika kita tahu bagaimana menggunakannya.”
Pada kertas pembungkus itu, ia membuat dua sketsa. Kemudian, salah satu sketsa itu dijual dengan harga US $500 dan yang lainnya dengan harga US $1000, jumlah yang sangat besar pada 1924.
Setiap orang, jika dalam pengaruh positif orang lain, sama seperti kertas pembungkus biasa di tangan seorang artis besar. Tidak peduli dari apa kertas tersebut dibuat, kertas itu dapat menjadi harta yang sangat berharga.Tidak setiap orang yang Anda pengaruhi akan berpikir sama dengan Anda.
Anda harus menolong mereka, bukan saja percaya mereka dapat berhasil, tetapi juga memperlihatkan kepada mereka, bahwa Anda ingin mereka berhasil. Pemimpin Spiritual memelihara hubungan dengan orang lain dengan menumbuhkan kepeduliaan yang tulus. Mereka memimpin dengan empati, kasih sayang, dan rasa hormat.
a. Jaga Hubungan Baik
1. Memahami Orang Lain
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, dan setiap individu tidak mungkin dihadapi dengan cara yang sama. Karenanya, memahami mereka, dan memelajari bagaimana membina mereka sesuai dengan kepribadian mereka, dapat membantu Anda menolong mereka mencapai tujuan.
2. Mengasihi Orang Lain
Anda tidak dapat benar-benar menjadi pemimpin efektif kecuali Anda mengasihi mereka. Henry Gruland berkata, “Menjadi seorang pemimpin artinya lebih dari sekadar ingin memimpin. Para pemimpin mempunyai rasa pengertian terhadap orang lain, dan kemampuan yang tajam untuk menemukan yang terbaik dari dalam diri orang lain… bukan yang terburuk… dengan benar-benar mempedulikan orang lain”
3. Menolong Orang Lain
Pusatkan diri Anda pada apa yang Anda dapat tanamkan dalam diri orang lain, bukan apa yang Anda bisa terima dari mereka.
b. Berikan Hati Anda
Harapan adalah karunia terbesar yang dapat kita berikan kepada orang lain, bahkan jika orang lain gagal melihat arti diri mereka sendiri, mereka masih mempunyai alasan untuk tetap berusaha dan bekerja keras untuk mencapai potensi mereka di masa depan. Pemimpin Spiritualitas adalah pemimpin yang memberikan harapan dan pengertian.
“Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang tahu bagaimana ‘membaca’ hati, dan yang dapat memberikan kepada mereka rasa tenang, rasa percaya, pengertian akan mereka, dan kejujuran yang sesungguhnya dibutuhkan mereka...” (Samual Brengle).
Apa yang Anda percayai terlihat dengan cara Anda bertindak. “Perlakukanlah orang lain seperti penampilannya, dan Anda akan membuatnya semakin buruk. Tetapi perlakukanlah seseorang seolah-olah ia telah mencapai potensinya, dan Anda akan menjadikan dia menjadi sebagaimana seharusnya.” (Wolfgang von Goethe).
c. Kembangkan Potensi Mereka
Berikan perhatian Anda pada kekuatan orang lain. Pujilah kualitas-kualitas positif. Munculkan bakat-bakat terpendam mereka. Doronglah mereka mengembangkan potensi masing-masing. Pusatkan perhatian pada peningkatan kekuatan mereka. Anda sedang mengembangkan hubungan yang kuat dengan mereka, dan mereka mulai bertumbuh serta mendapatkan rasa percaya diri. Setelah percaya diri muncul, baru Anda dapat membicarakan tentang kelemahan-kelemahan mereka dan menanganinya dengan bijaksana satu per satu.
Ingatlah, semua orang punya potensi untuk berhasil. Sebagai pemimpin, tugas Anda melihat potensi-potensi itu, menemukan apa yang belum ada, dan melengkapinya dengan apa yang diperlukannya.
“Membina hubungan dengan orang lain tidak rumit, hanya membutuhkan usaha.”
Jadilah penuntun, panutan, pelopor, penolong, pemerhati, pemrakarsa tindakan, pekerja keras, pencetus ide, penyelaras hubungan, pembuat keputusan bijak, penggali potensi, pemberi bantuan, pelatih, pecinta pengetahuan, pemberi bimbingan spiritual (imam), pemberani, pengabdi kejujuran, pembuat perubahan, pemegang janji, pemaaf, pelaku rendah hati, pembuat kebahagiaan, dan perilaku positif lainnya.
Jadilah pemimpin!
Dengan kepemimpinan yang baik, segala sesuatu dapat diperbaiki.
Selamat memimpin. Sukses milik Anda sekarang!

Jumat, 25 Februari 2011

Metode Pembelajaran

Posted by STAIN PAREPARE On 01.08


A.       Proses Pembelajaran
Pihak penyelenggara akan menjamin terselenggaranya seluruh kegiatan dalam program ini dengan baik. Bentuk program ini berupa (lokalatih). Peserta didik akan dibagi kelompok dan tiap-tiap kelas akan didampingi satu pengajar dan pendamping yang diambil dari mahasiswa atau alumni STAIN yang dianggap cakap dan mampu untuk mengajar, apabila pengajar dari dosen berhalangan untuk hadir.
Kegiatan program ini menggunakan prinsip pendekatan partisipatif melalui proses belajar orang dewasa berdasarkan pengalaman (Experimental Learning Cycle). Model ini akan memperlakukan peserta didik berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan sehingga akan terjadi interaksi langsung dan proses belajar yang lebih baik.
Proses belajar mengajar dalam program ini lebih menekankan pada tumbuh dan terbangunnya kesadaran dan motivasi belajar, dengan demikian POD (Professional and Organizational Development)  yang akan digunakan harus mampu menciptakan suasana yang kondusif dan bersahabat sehingga proses dialogis untuk berbagai pendapat serta pengalaman dapat terjalin dengan baik.
Ruang lingkup metodologi pelaksanaan pelatihan akan dijabarkan  dalam bentuk.
  1. Seremonial 
  2. Ceramah/presentasi 
  3. Basic method/ta'sisiyah 
  4. Direct method/mubasyarah 
  5. Eclectic method/Taulifiyah 
  6. Suggestipody/tasyji' 
  7. Diskusi 
  8. Praktikum/latihan
  9.  Sammah 
  10.  Out bond  
  11. Evaluasi 
  12. Dan metode-metode lainnya yang dianggap relefan
B.     Proses Evaluasi
Proses evaluasi langsung diberikan oleh masing-masing team teaching baik teori maupun praktek. Untuk kategari materi teori akan diberikan langsung di dalam dan di luar ruangan (kelas) yang dilaksanakan di kampus STAIN Parepare. Sedangkan untuk materi praktek akan dilaksanakan di tempat-tempat strategis.
Proses evaluasi dilakukan dengan menempuh cara :
1.      Placement test
2.      Pre test
3.      Tugas-tugas terstruktur ( di luar dan di dalam jam perkuliahan)
4.      Ujian MID
5.      Partisipasi dan kreatifitas dalam kelas
6.      Ujian akhir semester
7.      Post test

TUJUAN PROGRAM PUSAT PASIH STAIN PAREPARE

Posted by STAIN PAREPARE On 01.00


Dengan melihat kondisi lemahnya sumber daya manusia Indonesia utamanya mahasiswa, sehingga tidak menjadi rahasia umum bahwa Perguruan Tinggi termasuk di antaranya yang paling banyak menyumbangkan pengangguran di Indonesia. Program ini, sesuai dengan visi dan misi STAIN Parepare dan arah kebijakan ketua STAIN parepare bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih maju dan memilliki keahlian dan kehandalan yang berdaya guna.
1.        Tujuan umum
Pusat Pengembangan Sumber Daya Insani Yang Handal bertujuan untuk mengembangkan bakat, minat, dan keahlian khusus peserta didik untuk kemudian dapat memiliki kompetensi yang  handal sehingga mahasiswa mampu berkompetisi memasuki dunia masa depan yang cerah.
2.         Tujuan khusus
a.       Mengakselerasikan ilmu pengetahuan, kemampuan berbahasa, tilawah dan tahfiz Alqur'an, kemampuan membaca kitab kuning, dakwah islamiyah dan kreatifitas dalam berwirausaha.
b.      Meningkatkan daya nalar dan wawasan yang luas bagi mahasiswa.
c.       Menciptakan kecerdasan spritual bagi mahasiswa.
d.       Meningkatkan kemuliaan akhlak bagi mahasiswa yang berdasar pada nilai-nilai ajaran agama Islam dan budaya bangsa Indonesia.


Program ini bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa yang dapat :
1.        Mengakselerasikan ilmu pengetahuan, kemampuan berbahasa, dakwah islamiyah, tilawah dan tahfiz Alqur'an, serta kreatifitas dalam berwirausaha.
2.        Meningkatkan daya nalar dan wawasan yang luas.
3.        Menciptakan kecerdasan spritual.
4.         Meningkatkan kemuliaan akhlak yang berdasar pada nilai-nilai ajaran agama Islam dan budaya bangsa Indonesia.
Kemudian, peserta didik yang telah mengikuti program ini diharapkan akan dapat memanfaatkan secara optimal sumber daya yang mereka telah miliki, sehingga memiliki motivasi untuk maju dan diharapkan menjadi motivator bagi mahasiswa lainnya dilingkungan STAIN Parepare.